Sabtu, 16 Januari 2010

Tutorial - Cat Tembok - Bagian 6 - Tahapan Produksi Cat Tembok

A. Metode Direct

Tahap 1 : MILL BASE
Pigment
Dispersing
Wetting
Thickener
pH Buffer
Filler
Defoamer
Thinner

Tahap 2 : LET DOWN
Larutan Mill Base
Latex
Coalescent
Open Time
Biocides


B. Metoda Pasta 1

Tahap 1 : Pembuatan Pasta Warna
Pigment (bisa single bisa mixed color)
Dispersing
Wetting

Tahap 2 : Mill Base
Larutan Pasta Warma
Filler
pH Buffer
Thickener
Defoamer
Thinner

Tahap 3 : Let Down
Larutan Mill Base
Latex
Coalescent
Open Time
Biocides


C. Metoda Pasta 2 (Tinting System)

Tahap 1 : Pembuatan Pasta Warna
Pigment
Dispersing
Wetting
Pembuatan pasta warna bisa mengacu pada bermacam-macam warna dasar, sehingga diperoleh bermacam jenis larutan pasta warna

Tahap 2 : Larutan Let Down (bisa pigmentless bisa putih, untuk cat tembok umumnya putih)
Filler
pH Buffer
Thickener
Defoamer
Thinner
Latex
Coalescent
Open Time
Biocides

Tahap 3 : Pencampuran
Larutan Let Down
Larutan Pasta (bisa single color bisa mixed beberapa pasta)



Pada umumnya, produsen cat yang menengah kecil akan menggunakan cara pertama. Cara manapun adalah baik, cuman untuk cara pertama kelemahannya adalah menyimpan stock cat warna-warni terlalu banyak (jika kita klaim ada 200 warna dalam color card kita, maka kita harus bikin 200 jenis stock cat).

Penggunaan cara kedua juga hanya cara antara saja, tetap menyimpan stock dalam jumlah besar.

Penggunaan cara ketiga adalah cara yang paling efektif dan efisien, walaupun bukannya tanpa kendala. Beberapa kendala dalam cara ini adalah untuk pengendalian rheologynya, karena larutan pasta yang dicampurkan akan berjumlah cukup besar sehingga timbul kemungkinan turunnya viskositas secara cukup drastis. Mesin POS (Point of Sale) pencampur warna yang banyak terdapat di toko cat itu menggunakan prinsip ini. Jika penggunannya pada skala produksi, maka disebut sebagai IN-PLANT TINTING SYSTEM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar