Sabtu, 16 Januari 2010

Tutorial - Cat Tembok - Bagian 5 - Marketing Gimmick

Setelah membahas cukup panjang tentang bahan baku dan juga pengetesan cat tembok, sekarang kita membahas "marketing gimmick" yang dilakukan oleh produsen cat tembok sebagai refreshing dan kiat-kiat apa yang digunakan produsen untuk mendukung klaim marketing tersebut.

1. ANTI JAMUR & LUMUT
Menggunakan biocides yang sesuai dengan klaim diatas, terutama Dry Film Protection biocides.

2. ANTI BAKTERI
Menggunakan biocides yang sesuai dengan klaim diatas. Ada 2 perusahaan multinational di Indonesia menggunakan chemistry ZPT untuk mendukung klaim anti bakteri ini.

3. MUDAH DIKUAS / DIAPLIKASI
Selain menggunakan rheology / thickener tipe HEC, juga menambahkan PU Thickner ataupun Acrylic Associative Thickener.

4. TIDAK MENCIPRAT
Penambahan Thickener yang memiliki KU Viscosity buildup bagus akan memberikan rheology yang diinginkan pada saat low shear, sehingga terbentuk rheology yang cukup di "state" tersebut, sehingga menghindarkan terjadinya cipratan.

5. DAYA TUTUP BAIK / OPTIMAL / MAKSIMAL / etc
Penggunaan yang seimbang untuk filler-fillernya (termasuk pigment). Cat dengan daya tutup baik biasa mengkombinasikan pemakaian Kaolin dengan Titanium Dioxide yang cukup jumlahnya.

6. LIGHT SPACE / COLOR SPACE / etc
Penggunaan filler khusus yang diklaim memiliki kemampuan diatas.

7. HEAT RESISTANCE PIGMENT
Penggunaan pigment khusus yang heat resistive.

8. Cat Tembok 2 in 1 (Interior dan Exterior)
Penggunaan binder latek Styrene Acrylic maupun VEOVA (yang umum).

9. Ribuan / Jutaan Warna
Hanya untuk yang POS (Point of Sale) machine, dimana base color diaduk untuk mendapatkan warna yang diinginkan konsumen. Umumnya mahal harganya (baik alatnya maupun cat yang dihasilkannya), dan juga tidak mendatangkan keuntungan untuk produsen cat-nya sendiri secara umum (Ongkos operasinya umumnya lebih mahal dari pendapatannya).

10. Mudah dibersihkan
Cat tembok medium PVC sampai low PVC biasanya jauh lebih mudah dibersihkan dibanding high PVC. Hal ini karena penggunaan filler yang lebih sedikit. Cara lain (tapi tidak umum) adalah penggunaan jenis binder / latex tertentu yang hybrid sehingga bisa memberikan permukaan cat yang mudah dibersihkan (ada yang klaim anti grafitti, dimana aksi vandalisme dengan cat aerosol solvent based yang melekat di permukaan cat masih bisa dibersihkan dengan metode tertentu seperti water jet wash).

11. APEO Free
Tidak menggunakan surfactant ataupun bahan baku yang mengandung surfactant dengan basis Alkyl Phenol Ethoxylate yang sudah banyak dilarang penggunaannya di negara maju (di Indonesia belum dilarang)

12. Green Produt / Low VOC (Volatile Organic Compound) / Environmental Friendly
Selain APEO Free, juga mercury free (lihat biocides), heavy metal free, dan juga low coalescent & open time additives demand. Artinya penggunaan coalescent bisa ditekan, dan juga additives open time menggunakan tipe lain yang juga dikategorikan Low VOC atau Non VOC.

13. Dan Lain Lain
Jika ada gimmick lain coba ditanyakan, nanti kita akan coba analisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar